Aku
tahu bahwa semua orang waras di dunia ini yang bekerja menjadi corporate slave
pasti mendambakan datangnya hari jumat. Simply karena akan mendapatkan dua hari
libur setelah hari jumat. Makanya ada istilah TGIF atau Thank God It’s Friday.
Dan buatku, biasanya penantian akan hari Jumat itu dimulai sejak...hari Senin.
Hehehe.
Khusus
untuk minggu ini, rasa nggak sabarku supaya hari Jumat datang semakin berlipat
ganda. Tripel malahan.
Terutama
ketika pagi ini aku melihat poster charity day-nya PetroWorld di lobby gedung.
Ada dua perempuan yang sedang berdiri sambil bergosip di depannya. Aku
mengenali salah satunya sebagai Mariska—cewek bawel yang kerja di kantor
akuntan satu lantai di bawah Flash Box. Tangannya menunjuk-nunjuk poster
tersebut sambil ngikik genit. Ih, ngeliatnya aja udah sebel.
“Hey,
Vix!” ia melambaikan tangan ketika melihatku berjalan ke arahnya. “Udah lihat
ini belum?”
Aku
tersenyum dengan terpaksa. Males banget nih basa-basi dengan Mariska. Bukan
apa-apa, dia seneng banget ngoceh dan ngegosip, dan genitnya minta ampun. Biasanya
aku menghindari berinteraksi dengan dia kalau nggak sengaja ketemu.
“Apaan
itu?” aku pura-pura nggak tahu.
“PetroWorld
ngadain charity day! Tahun ini temanya—” dia melirik poster di sampingnya. “—speed
date for charity.”
Aku
mengangkat alis. Seolah-olah nggak tertarik. “Terus?”
Dia
menatapku dengan euforia yang luar biasa. Matanya berbinar-binar. “Kita bisa
ngedate sama cowok-cowok PetroWorld!!”
Cowok-cowok?
Maksudnya plural gitu? Ini kayaknya aku harus membaca ulang terms and condition
dari event ini deh. Katanya Tita ini bidding, kok bisa-bisanya si Mariska
bilang ngedate dengan banyak cowok?
Aku
melangkah untuk melihat posternya dengan lebih dekat.
Aku
membaca kata-kata dalam poster tersebut dan mengingat-ingat contact person yang
bisa dihubungi. Nanti mau aku email ah, mau nanya-nanya.
“Lo
ikutan, Vix?” Mariska menepuk bahuku dengan bersemangat. “Are you looking for
love?” Mariska membaca kata-kata yang terdapat di poster tersebut. “YA
IYALAH..!! SIAPA JUGA YANG NGGAK NYARI CINTA HARI GINI??”
Aku
meng-ssshhhh-kan Mariska supaya suaranya jangan keras-keras. Ya kali, kalau
emang ternyata emang beneran nyari cinta nggak usah sampai seluruh dunia tau.
“Are
you in, Vix?” ia mengibaskan rambutnya ke belakang dengan percaya diri. Tanpa
menunggu jawabanku ia melanjutkan kata-katanya, “I’m so in! Lo tau nggak sih
kalau ada anak PetroWorld yang emang udah gue incar dari dulu. Cuma belom
kenalan aja. Tapi gue yakin kalau dia pasti bakalan ikutan acara ini. Oh my
gosh, Vix. He’s soooooo hot. Kayak oven dengan suhu 250 derajat.”
Aku
memandangnya dengan skeptis.
Mariska
memiliki tendensi untuk melebih-lebihkan segala sesuatu. Kalau dia bilang cowok
ini bersuhu 250 derajat, aku yakin mungkin aslinya hanya 30 derajat.
Sambil
mengangguk-angguk, aku tersenyum tipis. “Good luck yah kalau gitu.” Aku siap-siap berjalan menuju antrian
orang yang akan naik lift.
“Hey
Vix, lo sama Tita ikutan, kan?”
Lagi-lagi
aku hanya nyengir. “Heheheh...”
“Lo
harus lihat si cowok itu, Vix. Dia kayak cowok-cowok yang keluar dari iklan
Abercrombie and Fitch. Yummy banget!!”
Aku
mengangkat alis. “Oh ya?” aku nggak kenal banyak orang di PetroWorld, tapi
seharusnya kalau ada jenis spesies kayak gitu, pasti aku pernah melihatnya dong
di gedung ini. Pas lagi ngapain gitu. Satu-satunya yang mungkin cocok dengan
deskripsi Mariska ya Cuma Ilham. Itu juga
karena aku cuma tahu Ilham. Dan Zakki, temannya Tita.
“Iya.
Waktu itu gue ketemu di Starbucks. Awww, dia keren bangettt. Sengaja gue duduk
di depan dia, penasaran liat ID Cardnya.”
“Terus?”
“Namanya—”
ia menarik napas dengan dramatis. “—Ilham Fauzi.”
Rasanya
kayak ada bom yang dijatuhkan di kepalaku.
No comments:
Post a Comment